ADS

Mengapa Tidak Boleh Seks Sebelum Menikah


Sebulan lalu ketika seorang teman bercerita kepadaku tentang pernikahannya yang hampir tidak jadi, aku berpikir itu hanya masalah biasa. Dua orang yang akan menikah memang biasanya akan mengalami masalah.
Aku hanya belajar duduk diam dan menyimak ceritanya, di akhir cerita aku memberikan dukungan dan semangat. Tuhan Yesus pasti akan menyelamatkan hubungan kalian karena Tuhan tidak akan membiarkan anakNya tergeletak.

Sampai hari ini dia menangis dan menceritakan, bahwa ternyata hubungan mereka sudah cukup jauh. Aku tidak tahu harus katakan apalagi. Pasangan ini pelayanan, mengapa bisa terjadi. Dan yang paling aku marahkan .. sang wanita sibuk ingin menyelematkan rencana pernikahan mereka, sementara sang pria pergi ke Surabaya dengan alasan pelayanan.

Tuhan Yesus, apa yang bisa aku katakan kepada sahabatku. Mengapa ini bisa terjadi, hanya bisa memohon belas kasihMu untuk mengampuni dosa-dosanya dan berharap kasih karuniaMu untuk melembutkan hati pasanganNya untuk kembali dan saling menyayangi lagi.

Buat kamu wanita yang membaca ini, aku mohon sebagai seorang wanita .. jangan melakukan seks di luar pernikahan, yang akan dirugikan pasti wanita. Cukup banyak cerita-cerita seperti ini, tapi mengapa terjadi dan terjadi lagi. Jangan buta karena cinta, tetap bijak .. tetap jaga diri dari pria dengan kata-kata cinta seindah apapun itu.

Buat pria .. jika kamu mencintai sang wanita. Tunggulah sampai kalian menikah, lindungi pasangan kamu .. itulah pria yang hebat.

Mengapa .. mengapa harus dijaga sampai menikah ?

Ketika melakukannya mungkin yang ada hanya nafsu kedagingan semata, perasaan cinta eros yang menggebu-gebu. Lupa segalanya.

Wanita akan pulang dengan perasaan :
o Takut
o Cemas
o Mungkin menangis
o Dan mulai membenci pacarnya

Sebelum peristiwa itu gadis itu menganggap pacarnya:
o pria idaman
o pria yang paling baik
o pria yang paling dikasihi dan yang mengasihinya

Namun kini semuanya telah berubah. Ia ragu-ragu dan cemas, apakah pacarnya akan tetap setia kepadanya? Ia juga takut kalau-kalau ia menjadi hamil. Ia mulai kehilangan kepercayaan terhadap pacarnya.

Bagi si PRIA:

Dalam perjalanan pulang pada malam itu ia akan dihantui pertanyaan:
o Apa hanya begitu saja?
o Apabila menikah dengan dia, apakah akan hanya demikian saja seumur hidup?
o Pandangan terhadap pacarnya juga akan mengalami perubahan drastis. Pacarnya yang semula kelihatan murni, suci, gadis ideal, wanita idaman,calon isteri yang terbaik, calon ibu anak-anaknya, sekarang nampak rendah dan murahan.
o Mengapa pacarku demikian mudah? Saya tekan sedikit saja sudah menyerah, ia akan sangat kecewa terhadap pacarnya.
o Penghargaan terhadap pacarnya akan berkurang banyak.
o Mungkin akan timbul perasaan menghina dan muak terhadap si gadis.

“Ini suatu kenyataan dan merupakan sebab yang banyak mengakibatkan pria yang sudah diberi seks sebelum pernikahan meninggalkan si gadis.”

Bagi KEDUABELAH PIHAK(si GADIS dan SI PRIA):
o Akan kehilangan rasa kebanggaan terhadap dirinya sendiri
o Si GADIS merasa “murahan” dan tidak suci lagi, si PRIA merasa egois dan mementingkan diri.

Ini akan menyebabkan mereka mudah membenci pacarnya karena kita pada hakekatnya cenderung membenci orang yang menyebabkan kita membenci diri sendiri.

Hai para GADIS : “Engkau adalah seorang putri di istana ALLAH.”
Jika engkau adalah seorang putri di istana Allah, apa artinya itu? Bagaimana seharusnya seorang putri dari Raja segala raja, yang Mahatinggi, bertingkah laku? Apakah karakter Saya adalah karakter seorang putri? Dan apa berkat-berkat dari posisi kerajaan seperti itu?

Jika hubungan itu putus, siapa yang RUGI BESAR?
- Tentu saja si GADIS.
- Si PRIA enak saja pergi, tertawa ha…ha…..ha dan bersiul-siul mencari mangsa baru.
- Kalaupun ia menyesal dan tidak tertawa-tawa, tidak ada “bekas” padanya secara fisik yang merugikan hubungannya dengan teman wanita yang lain. Tidak demikian dengan si Gadis.

Kita hidup di abad 21 yang serba modern ini, pria-pria kita masih mengikuti standard ganda maysarakat. Harga diri pria memang rapuh, mudah retak. Ia perlu yang terbaik. Ia butuh tahu bahwa isterinya hanya untuk dia saja. Lebih sulit lagi ia menerima jika ia tahu bahwa pacarnya adalah “bekas” dari laki-laki. Pikirannya kelak akan selalu dihantui bahwa isterinya “bekas pakai”.Memang ini adalah pikiran kekanak-kanakan, tetapi banyak pria yang tidak dapat menghilangkan hal itu dan menerima pacar atau isterinya sebagaimana adanya.

Lalu bagaimana dengan sahabatku, apa yang harus dia lakukan jika akhirnya tidak jadi menikah.
Tuhan maha kuasa, sangat baik .. aku percaya Tuhan akan memutihkan dosa semerah kirmizi menjadi seputih salju.

Buat kamu para gadis yang masih suci .. jaga kesucianmu. Ingat2 cerita di atas.
Jika sudah terlanjur, jangan takut sebab Tuhan Yesus dapat mensucikan kembali dosa dan tubuhMu. Dia bukan manusia … Dia tidak melihat masa lalumu, dia hanya melihat hatiMu. Dan akan menyediakan pria yang mencintaiMu seperti Dia mencintai dirimu.

Maafkan aku tidak dapat berbuat banyak padamu sahabatku. Hanya doa dan mohon belas kasih kemenangan dari Allah atas hidupmu. Dan pasti .. Dia pasti akan beri pertolongan.
JANGAN LUPA DI LIKE YAH.!!
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Artikel Pilihan dengan judul Mengapa Tidak Boleh Seks Sebelum Menikah. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://publixnews.blogspot.com/2012/05/mengapa-tidak-boleh-seks-sebelum.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: publixnews - Kamis, 03 Mei 2012

Belum ada komentar untuk "Mengapa Tidak Boleh Seks Sebelum Menikah"

Posting Komentar